Ketupat

menggunakan panci presto. Hemat tenaga, hemat gas, efisien waktu, dan hasilnya memuaskan. Merebus di panci presto, tak selama merebus di panci nonpresto. Praktis, tak perlu khawatir gosong karena air rebusannya tetap banyak. Jika di panci nonpresto, butuh waktu lebih dari 1 jam merebus, kemudian masih harus menambah air panas lagi saat air rebusan ketupat menyusut. Intinya, masih harus ditengok-tengok. • Bahan : 20 selongsong ketupat 1 kg beras (atau lebih tergantung besarnya selongsong), dicuci, rendam 1 jam 1 liter air (atau asal ketupatnya terendam air) Aku membuat ketupat tanpa air bening kapur sirih, agar hasilnya tak keras. • Cara : Siapkan panci presto. Isi dengan air. Isi selongsong ketupat dengan beras setengahnya (atau 3/4-nya, tergantung jenis berasnya). Saat mengisi, beras ditekan/padatkan. Harus pas, jangan kurang (menjadi kelembekan), atau kelebihan (terlalu padat, matang tak rata). Masukkan ketupat ke panci presto, tuang air. Posisi ketupat terendam air. Hidupkan kompor, api sedang. Didihkan hingga terdengar bunyi desis dari panci presto (kurang lebih 15 menit sejak kompor dinyalakan). Kecilkan apinya, rebus ketupat selama 30 menit. Matikan api. Biarkan ketupat dalam panci presto, sampai tutup panci bisa dibuka. Selama tutup panci belum bisa dibuka, proses memasak masih terus berlangsung, sehingga membuat tanak ketupatnya. Saat tutupnya sudah dapat dibuka (biasanya setelah 30 menit dari api dimatikan), segera ambil ketupatnya, lalu tiriskan/digantung. Selesai. Insya Allah, ketupat pulen, lembut, padat tapi tak keras (membal) siap dihidangkan sebagai penyempurna sajian istimewa. Tahan hingga 3 hari atau lebih. Dihangatkan dengan cara dikukus atau direbus kembali. Masya Allah, tabarakallahu. Alhamdulillahi Rabbil 'alamiin. with love, πŸ’• Sasa Suratman πŸ’• 2020 IG : @sasa_suratman

Postingan populer dari blog ini

semur jengkol

Lepet

telor balado